Ditemukan Batu Kristal Ungu di Prambanan
Ada fenomena batu yang menakjubkan, telah ditemukan batu kristal ungu di Prambanan seberat lebih dari tiga kuintal. Penemunya adalah dua orang kakak beradik bernama Suyono (38) dan Juwanto (29) warga Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Batu kristal ungu tersebut ditemukan Sabtu siang pada tanggal 31 Mei 2015 di pinggir hutan Lemah Abang, Desa Gambir Sawit, Prambanan. Keunikan ini karena permukaan batu tersebut berwarna kecokelatan, sedangkan di dalamnya bertekstur kristal berwarna ungu.
Menurut cerita yang diutarakan penemu batu kristal ungu via kompas.com adalah
“Setelah pulang, dia menceritakan apa yang dialami kepada kakaknya Suyono. Usai mendengar cerita itu, Minggu (31/5/2015) Sayono mengajaknya untuk kembali ke tempat dia mencari rumput. “Saya diajak kembali lagi, katanya tadi malam mimpi dan disuruh kembali lagi,” ucap dia.
Di lokasi itu, Suyono langsung mencoba mencongkel batu yang menjadi tempat adiknya duduk. Setelah dicongkel dengan linggis, batu terbelah dan didalamnya tampak seperti kristal berwarna ungu. Satu batu yang berada di dalam pun turut di gali dan akhirnya dibawa ke rumah. “Satu tangkep. Atas dan bawah. Yang bawah tertimbun tanah, keduanya awalnya seperti diikat akar pohon,” kata dia.
Sementara itu, Suyono mengungkapkan, dia tidak menyangka jika di dalam batu itu seperti kristal berwarna ungu. Sebab di luarnya tertutup tanah liat. Di dalam mimpinya, Sayono mengaku hanya diminta untuk mengambil batu itu.
“Mungkin kalau orang Jawa namanya “pulung”. Dulu orang yang mencari akik sudah pernah coba memecahkan tapi tidak bisa. Kemarin hanya dicongkel sedikit sudah terbelah,” tandas dia.
Suyono mengaku, untuk membawa pulang batu itu ke rumah harus meminta tolong enam orang. Sebab beratnya mencapai tiga kuintal. “Ada dua, kan terbelah. Ukuranya lebar 70 cm, tinggi 80 cm. Kalau kemarin ada yang bilang namanya batu kristal lavender,” ucap dia.
Suyono mengaku tidak berniat menjual batu yang ditemukannya itu, meski sudah ada yang menawarnya dengan harga jutaan. “Saya takut kualat. Kan ini pulung. Yang ke sini sudah ada, ditawar jutaan tapi enggak saya lepas,” kata dia. (sumber : kompas.com)
Secara ilmiah, belum ada yang meneliti batu kristal ungu tersebut. Ada yang bilang batu kristal lavender, ada yang bilang batu amethyst. Pastinya batu kristal ungu ini adalah salah satu dari sepersekian dari kekayaan alam bangsa dan tidak perlu dibuat cerita mistis untuk meningkatkan pamor batu tersebut. Tuhan adalah pencipta alam, Tuhan Maha Kaya. Dan itu saja yang perlu diyakini.