Candi Kedulan Sebuah Candi yang Terpendam
Mungkin sebagian orang belum banyak yang mengenal wisata Candi Kedulan termasuk penduduk asli Jogjakarta. Setelah sukses dengan candi-candi yang lain, kini Jogjakarta muncul dengan berita wisata sebuah Candi yang terkubur di dalam tanah. Candi ini sempat menjadi perbincangan dan membuat rasa penasaran para pecinta budaya termasuk wisatawan. Mengapa? Berikut informasinya :
Secara arkeologis, Candi Kedulan merupakan satu-satunya temuan candi yang benar-benar komplit. Candi ini merupakan candi dengan corak Hindu. Saat diketemukan candi ini dalam keadaan terbenam endapan-endapan pasir pasir. Karena posisi candi yang terkubur , banyak para LOGI tertarik untuk mempelajarinya. Candi ini berlokasi di Dusun Kedulan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya tidak jauh dari Candi Sambisari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Kedulan ditemukan pertama kali oleh seorang penambang pasir secara tidak sengaja pada tanggal 24 November 1993 dengan posisi tertimbun pasir. Kemudian dilakukan penggalian sedalam 7 meter. Lokasi penggalian itu berisi batu-batu candi yang tersebar ke segala penjuru dan bagian kaki induk yang tampak masih menyatu. Di tempat inilah, kompleks candi yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi pendamping berdiri. Berdasarkan hasil studi di lapangan, dapat dilihat dan ditarik kesimpulan bahwa candi tersebut berada di dalam tanah karena lahar yang mengalir dari letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu menutupi candi berkali-kali.
Yang unik dari candi ini adalah tampilan dari batuan yang bersusun terlihat seperti adanya sisa pohon yang terlihat jelas di lapisan dasar candi yang tidak dijumpai pada candi-candi lain. Diduga candi ini memang sudah lama ditinggalkan karena ada endapan lahar di dalam candi. Jika dilihat sekilas candi ini mempunyai kesamaan yang tinggi dengan Candi Sambisari. Yang membedakan hanyalah konstruksi susunannya. Diperkirakan candi ini memiliki tinggi 8 meter yang terbagi menjadi bagian kaki, tubuh dan atap. Tubuh candi terdiri dari 10 lapis batu dengan tinggi 2,4 meter, memiliki beberapa relung yang berisi arca Ganesha, Agastya, Durga, Nandaka dan Nandiswara, serta mempunyai selasar sempit yang diduga hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu. Kemudian atap candi terdiri dari 13 lapis batu andesit yang indah.
Untuk mengetahui informasi mengenai candi secara jelas, Anda bisa datang ke ruang informasi. Di ruang informasi terdapat banyak puing-puing mangkuk yang berhias dan barang gerabah yang digunakan dalam upacara peribadatan candi tersebut. Selain itu juga terdapat kayu-kayu yang berasal dari pepohonan yang tumbuh ketika candi ini berdiri. Beberapa foto juga terpasang di dinding ruang informasi.
Yang tidak kalah menarik dari candi ini adalah ditemukannya 2 prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang kini sudah berhasil dibaca oleh epigraf dari salah satu universitas terkemuka di Yogyakarta. Bagi Anda yang berminat dan penasaran dengan Candi Kedulan bisa langsung datang ke Dusun Kedulan. Bagaimana? Menarik bukan?