Destinasi Sejarah Candi Ngawen yang Sangat Sayang Jika Terlewatkan
Candi Ngawen
Salah satu potensi destinasi wisata menarik yang ada di Desa Ngawen, Muntilan Kabupaten Magelang adalah Candi Ngawen. Walaupun tidak begitu terkenl seperti Candi Mendut dan juga Candi Borobudur yang sama-sama berlokasi di Magelang, candi ini tetap menawarkan destinasi wisata sejarah dan budaya yang menarik. Candi yang berada di Desa Ngawen ini adalah peninggalan zaman pemerintahan raja-raja wangsa Syailendra pada abad ke-8. Dimana pemerintahan tersebut berada di zaman pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno.
Saat masuk ke dalam kompleks situs candi ini, Anda akan melihat lima candi kecil. Dimana dua diantaranya memiliki bentuk yang tidak sama dengan dengan patung singa yang ada di keempat sudutnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, banyak yang menduga bahwa candi ini adalah bangunan suci yang ada di dalam sebuah prasasti Karang Tengah tahun 824 M.

Sumber gambar: Instagram @kotamuntilan
Meskipun tidak seterkenal candi Borobudur, candi ngawen sering dikunjungi para wisatawan dengan rata-rata 15 hingga 20 orang perharinya baik wisatawan lokal maupun luar negeri. Atas perkembangan tersebutlah pemerintah mulai gesit melestarikan pekembangan wisata di Desa Ngawen ini. Candi bercorak Budha ini berada tidak jauh dari Candi Mendut karena hanya berjarak sekitar 5 Kilometer.
Keunikan yang dimiliki candi di Ngawen ini adalah adanya arca singa sebanyak empat buah yang terletak persis di setiap sudut Candi II dan juga Candi IV. Kompleks candi yang ada di Magelang ini memiliki lima buah candi yang sejajar dari arah utara hingga arah selatan. Sementara bangunan candinya menghadap langsung kearah timur. Apabila diurutkan mulai dari arah selatan maka kompleks candi dimulai dari Candi I, II, III, IV dan V. Masing-masing candi akan membentuk denah bujur sangkar.
Di candi ngawen ini, Anda akan melihat sebuah patung Buddha Ratnasambawa dengan posisi duduk dan tidak memiliki kepala. Pada beberapa relief, terlihat pula ukiran Kinnara, Kinnari dan kala-makara yang memiliki cerita tersendiri. Dari kelima candi, hanya Candi II lah yang sudah dipugar pada tahun 1927. Tak heran jika bangunan Candi II terlihat lebih lengkap dan baik. Sementara pada empat candi lainnya Anda hanya bisa melihat Khaki saja.
Candi I adalah yang paling parah karena hanya tertinggal pondasinya saja. Meskipun demikian, pemerintah setempat tengah berupaya untuk melakukan pemugaran pada situs bersejarah tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut pemerintah untuk mewujudkan candi di Ngawen sebagai tempat wisata bersejarah yang layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan.
Candi yang masih dalam tahapan proses pemugaran ini sangat patut untuk Anda kunjungi. Karena selain wisata sejarah dan budayanya, pemandangan alam sekitar candi ngawen juga akan membuat Anda terpesona. Dan kunjungan tersebut juga bisa dijadikan sebagai langkah awal Anda untuk melestarikan tempat wisata Indonesia yang masih tersembunyi.