Menyimak 200 Koleksi Museum Perjuangan Yogyakarta
Di Yogyakarta, ada banyak museum yang unik dengan ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah Museum Perjuangan Yogyakarta. Sri Paku Alam VII meresmikan museum ini di tahun 1961. Terletak di daerah Brontokusuman atau tepatnya di Jl Kolonel Sugiyono No.24 Yogyakarta, museum ini menyuguhkan bukti nyata perjuangan rakyat Indonesia yang mengusir mundur para penjajah. Kegigihan dan persatuan bangsa Indonesia terlihat dengan jelas di museum ini.

Sumber foto: Instagram @widarkohartono
Museum Perjuangan Yogyakarta menyimpan banyak koleksi akan perjuangan bangsa Indonesia. Sekitar 200 koleksi masih tersimpan dengan baik di tempat ini. Koleksi-koleksi ini yang dikumpulkan adalah saksi bisu perjuangan Indonesia di tahun 1908 hingga 1949. Koleksi itu diantaranya foto, patung, radio, meriam, bambu runcing, dan replika kapal zaman VOC. Selain itu ada pula ranjang yang pernah dipakai oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Barang-barang yang diperlihatkan di museum ini pernah digunakan ketika rakyat berjuang mencapai kemerdekaan RI. Bahkan, perjuangan Indonesia dari RIS menjadi NKRI seutuhnya juga bisa disaksikan dengan baik. Uniknya lagi terdapat buku dari STOVIA. Buku ini adalah buku kedokteran berukuran besar yang kerap digunakan di zaman dahulu oleh mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran.

Sumber gambar: IG @yanisamodra
Museum Perjuangan Yogyakarta terinspirasi dari dua gaya yang berbeda yaitu ala Romawi dan satunya lagi bersumber pada peninggalan Indonesia. Model bangunnya mengadaptasi ala Kerajaan Mataram Hindu sedangkan bagian atap atau atasnya mengusung kebudayaan Romawi. Bentuknya seperti lingkaran dan di bawah atapnya terdapat relief. Relief-relief ini mengisahkan bagaimana perjuangan bangsa melawan penjajah.
Museum yang terletak di Yogyakarta ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat dengan jam operasional mulai jam 8 pagi hingga 4 sore. Khusus di hari Jumat, museum dibuka lebih lama yaitu hingga jam 16.30 WIB. Sayangnya hari Sabtu, Minggu dan hari besar nasional diliburkan. Tarif masuk ke museum ini sangat murah. Jika datang secara perorangan maka akan dikenakan Rp 2.000. Namun, jika bersama rombongan dengan jumlah tertentu hanya Rp 1.000 saja. Sedangkan untuk turis mancanegara yang datang akan diminta Rp 10.000.
Tak sulit menemukan museum ini. Dari arah Malioboro, Anda belok ke arah kiri menuju Taman Pintar. Selanjutnya lurus hingga perempatan lampu merah. Belok kanan dan luruslah hingga menemukan Jogjatronik di kiri kanan. Tetap lurus hingga ada perempatan lampu merah lagi. Perempatan ini ditandai dengan adanya Pojok Beteng yang terletak di sebelah kanan. Ketika di perempatan, belok kiri hingga melihat shelter bus Trans Jogja di seberang jalan atau sebelah kanan jalan. Dari Sehelter, akan terlihat museum ini.
Baca Sebelumnya :Mari Mengenal Museum Dewantara Kirti Griya
Berkunjung ke Museum Perjuangan Yogyakarta akan memberikan wawasan lebih luas mengenai gigihnya masyarakat Indonesia saat mengalahkan tentara penjajah yang menyerang. Ini bisa menumbuhkan sikap nasionalisme yang tinggi terutama bagi generasi muda.
Lokasi Museum Perjuangan Yogyakarta di Google Map: