Museum Tani, Bantul : Pertanian Gaya Jawa
Masih seputar Yogyakarta dengan beragam budaya yang indah. Kali ini berbicara mengenai objek wisata di wilayah Bantul, Jogjakarta. Mungkin, bagi Anda para wisatawan tempat ini tidak begitu populer. Namun, di Bantul dibangun sebuah objek wisata baru yang bernama Museum Tani, Bantul. Museum ini dibangun untuk melestarikan tradisi budaya bertani gaya Jawa. Untuk lebih jelasnya, berikut uraian singkat berupa informasi Museum Tani :

sumber foto: instagram @gudegnet
Museum inimulai dirintis pada tahun 1998. Museum ini berada di kawasan Kampung Wisata Dusun Candran, Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Yogyakarta. Museum Tani dirintis oleh sang Lurah Desa Kebonagung yaitu Kristya Bintara. Berdirinya Museum Tani ini, diawali dengan cara mengumpulkan berbagai macam koleksi yang berhubungan dengan pertanian dalam bangunan yang berbentuk mirip pendopo. Namun, pembangunan museum ini sempat tersendat, karena bencana alam berupa gempa bumi yang terjadi di Jogja pada tahun 2006 lalu. Dengan usaha yang keras dan giat, akhirnya Museum Tani, Bantul berdiri dan diresmikan pada tanggal 4 Mei 2007.
Tempat inimenyimpan berbagai koleksi alat pertanian Jawa tradisional berupa alat pertanian yang dipakai oleh masyarakat Yogyakarta. Terdapat kurang lebih 620 buah koleksi pertanian yang tersimpan di Museum Tani. Beberapa koleksi yang tersimpan antara lain adalah alat masak dan alat pertanian yang berasal dari batu, besi, bamboo, kayu dan aluminium yang digunakan pada era tahun 1930an. Tempat ini juga dilengkapi dengan koleksi berupa sebuah lesung yang dipakai masyarakat pada tahun 1920an. Koleksi lain berupa lumping, sabit, bajak, garu, cangkul, grobak, wajan, cowek, keranjang, ani-ani, gosrok, genthong, dan caping juga menjadi pelengkap koleksi.

sumber foto: instagram @gudegnet
Selain koleksi, ternyata Museum Tani memiliki kegiatan rutin yang harus dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dalam satu tahun. Kegiatan tersebut berwujud perlombaan, pentas seni tradisi dan festival. Pada Bulan Januari biasanya Museum Tani mengadakan perlombaan tandur padi. Kemudian pada Bulan Maret, diadakan lomba masak dan Bulan Mei diadakan pentas seni dan budaya Jawa. Terdapat sebuah festival yang unik yaitu memedi sawah yang diadakan pada Bulan Juli. Selanjutnya pada Bulan September dan November diadakan pentas seni dan disambung dengan pameran hasil bumi. Museum Tani juga menyajikan Tarian Gejog Lesung, Gamelan, Perahu Naga, Belajar Membatik dan Membuat Topeng, serta Praktik Membuat Emping.

sumber foto: instagram @aritaprianing
Sebagai kawasan wisata, Museum ini juga menyediakan fasilitas berupa Homestay Live in. Asyiknya wisatawan bisa langsung menginap di rumah-rumah penduduk dengan harapan wisatawan dapat belajar secara langsung mengenai kehidupan masyarakat bertani. Bagi wisatawan mancanegara/ domestik, juga diperbolehkan untuk belajar menari tarian Gejog Lesung.
Bagi Anda yang tertarik dan penasaran dengan objek wisata Museum Tani, Bantul dipersilahkan untuk berkunjung. Tempat ini buka pada hari Selasa-Minggu pada jam 08.00 – 15.00 WIB. Untuk harga tiket tidak dipatok secara resmi dan bersifat sukarela.