Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk, Paduan Rasa dan Bentuk Yang Spesial
Di selatan kota Jogja, tepatnya di daerah Bantul ada beberapa potensi diantaranya adalah wisata alam dan wisata kerajinannya. Wisata alam Bantul yang bisa dikunjungi antara lain Pantai Parangtritis, Gumung Pasir, Parangkusumo, dll. Sedangkan untuk wisata kerajinannya antara lain Desa Wisata Kulit Manding, Batik Tulis Giriloyo, Kerajinan Wayang Pucung, Gerabah Kasongan, dll. Selain itu ada juga potensi wisata kuliner yang jarang diketahui oleh wisatawan, salah satunya adalah Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk.
Peyek atau rempeyek kebanyakan dijual dalam bentuk bulat pipih dengan taburan kacang diatasnya, namun peyek buatan mbok Tumpuk ini bentuknya tidak beraturan yang terolah antara tepung dan kacang tanah yang menghasilkan cita rasa makanan yang gurih dan kremes. Sedangkan geplak sendiri merupakan makanan/jajanan yang bentuknya bulat/lonjong kasar yang terbuat dari bahan dasar kelapa dan gula yang menghasilkan citarasa manis.
Sejarah Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk
Mbok Tumpuk memiliki nama asli Tumpuk, bukan karena julukan dari hasil olahan peyeknya yang terdapat kacang bertumpuk-tumpuk. Beliau adalah anak ke-4 dari delapan bersaudara. Mbok Tumpuk lahir pada tahun 1942 di Badegan, Bantul. Keahliannya untuk membuat peyek dan geplak berasal dari leluhurnya.
Dari konsistensi serta kerja keras akhirnya peyek dan geplak Mbok Tumpuk cukup tersohor di wilayah Jogja dan sekitarnya. Sebuah toko yang beliau buka pada tahun 1975 akhirnya boom dan membuahkan hasil yang luar biasa pada era digital saat ini.
Cara Pengolahan Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk
Untuk membuat peyek yang unik kreasi mbok Tumpuk memang tidak mudah. Ciri khasnya memiliki bentuk yang tebal dan kacang tanah yang banyak. Bahan baku untuk pembuatan peyek mbok Tumpuk antara lain kacang tanah, santan, tepung beras, pati, dan paduan bumbu-bumbu rahasia milik Mbok Tumpuk. Meski bentuk peyeknya yang tebal namun peyek ini tidak keras, melainkan empuk dan gurih.
Proses pengolahan peyek masih menggunakan peralatan dan bahan bakar tradisional yakni menggunakan tempurung kelapa dan kayu bakar. Proses memasaknya ada tiga tahap dan menggunakan 2 buah wajan, antara lain: proses pembentukan peyek, peyek digoreng lalu didiamkan semalam, dan terakhir peyek digoreng kembali hingga kering .Untuk mendapatkan peyek asli Mbok Tumpuk, Anda hanya dapat menjumpainya di toko Mbok Tumpuk. Toko ini hanya satu dan tidak buka cabang dimanapun.
Sedangkan untuk proses pengolahan geplak sendiri menggunakan bahan dasar kelapa dan gula. Kelapa yang digunakan adalah jenis kelapa yang masih muda. Dari kelapa tersebut diparut secara manual, kemudian diambil sari/santannya dengan cara diperas. Lalu cara memasaknya dengan mencampurkan parutan kelapa, gula pasir dan santan tersebut di atas tungku tanah liat. Aduk, aduk dan aduk terus selama kurang lebih 4 jam. Setelah tercampur kemudian diberi sedikit aroma dan pewarna lalu dibentuk bulat-bulat. Angin-anginkan sebentar dan taa daaaa… geplak Mbok Tumpuk pun siap disantap.
Harga Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk cukup terjangkau. Untuk peyeknya sekitar 15.000/plastik (berat 0,5 kg) sedangkan geplaknya dijual dengan harga 20.000/kg.
Lokasi Toko Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk
Mbok Tumpuk hanya membuka satu buah toko di Jl. Wachid Hasyim no. 104, Kec. Bantul, Yogyakarta. Toko ini buka dari jam 07.30 20.00 WIB. Anda bisa klik link berikut untuk menuju ke sana. (https://goo.gl/maps/ZrtSxbxEVcw). Dan apabila tidak sempat ke lokasi, Anda bisa memesannya melalui telepon (0274) 367751, +628156870722, +6281328711555.
Semoga liburan Anda akan lebih lengkap dengan oleh-oleh khas Bantul yakni Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk.