Mengenal Kisah Syekh Subakir dan Tombak Kyai Panjang dari Magelang
Wisata adalah hal yang menyenangkan bagi setiap orang, melalui wisata Anda akan mendapat pengalaman dan pengetahuan baru baik tentang adat, budaya, kuliner khas bahkan cerita menarik tentang suatu tempat yang anda kunjungi.
Apabila Anda berwisata ke kota Magelang di Jawa Tengah, sempatkan untuk berkunjung ke perbuktian yang berlokasi di tengah-tengah kota, bukit itu bernama bukit Tidar atau Gunung Tidar dan biasa dijadikan tempat tempaan bagi para taruna AKABRI. Bukit Tidar atau Gunung Tidar ini memiliki kisah menarik tentang syekh subakir dan tongkat kyai panjang.
Sejarah Bukit Tidar

sumber foto: daerah.sindonews.com
Dahulu bukit Tidar atau gunung Tidar dipercaya sebagai titik tengah dari pulau Jawa. Konon, tanah Jawa pada dahulu kala masih berupa hutan belantara yang hanya dihuni oleh makhluk-makhluk halus.
Tanah Jawa yang dikelilingi oleh lautan ini bagaikan perahu yang terombang-ambing ombak besar, oleh karena itu para dewata mencari berbagai macam cara untuk mengatasinya dan akhirnya diutuslah para dewa dan bala tentaranya untuk menenangkan pulau Jawa ini.
Namun, cara ini tak berhasil karena para dewa beserta bala tentaranya hanya menempati bagian barat dari pulau Jawa sehingga pulau Jawa ini masih berat sebelah dan oleng.
Baca Juga : Batu Alien Merapi, Fenomena Alam yang Unik dan Menarik
Mereka pun akhirnya melakukan musyawarah untuk memecahkan masalah ini dan akhirnya mereka memutuskan untuk membuat paku raksasa yang akan di tancapkan di titik tengah pulau Jawa, dan paku raksasa itu dipercaya oleh sebagian masyarakat adalah bukit atau gunung tidar. Setelah para dewa dan bala tentaranya menancapkan paku raksasa ini, pulau Jawa menjadi seimbang dan tenang dari terpaan ombak.
Menurut kepercayaan, bukit atau gunung Tidar hanya ditempati oleh makhluk halus berupa jin dan setan dan mereka dipimpin oleh jin yang berkuasa bernama kiai Semar yang sangat sakti dan seram.
Kiai Semar akan mengutus para anak buahnya yakni genderuwo dan para makhluk seram lainnya untuk memangsa setiap kali ada manusia yang mencoba memasuki dan tinggal di daerah kekuasaannya, Bukit atau gunung Tidar.
Hal ini membuat seorang pemberani yang selalu membawa tongkatnya ingin sekali untuk mendatangi bukit atau gunung tidar tersebut, sekarang ini ia dikenal sebagai syekh subakir dan tongkat kyai panjang.
Baca Juga : Cita Rasa Warung Ijo Brongkos Bu Padmo Khas Yogyakarta
Alkisah, akhirnya syekh subakirdatang dan ia membawa para sahabatnya untuk menempati daerah timur bukit atau gunung Tidar, desa itu terkenal sebagai desa Trunan. kemudian ia pergi sendiri ke puncak Bukit atau gunung Tidar untuk bersemedi dan ia menancapkan tongkatnya guna tolak bala, tongkat itu dikenal sebagai tongkat kyai panjang.
Kehadiran syekh subakir dan tongkat kyai panjang membuat keadaan bukit atau gunung Tidar ini menjadi panas sehingga kyai Semar dan para anak buahnya meninggalkan bukit atau gunung Tidar tersebut.
Kisah tentang syekh subakir dan tongkat kyai panjang pun dapat anda buktikan dengan melihat langsung di bukit atau gunung Tidar ini, disana terdapat tongkat kyai panjang serta makam dari syekh subakir. Tentunya sebuah pengalaman yang menarik dapat menyaksikan langsung bukti sejarah dari cerita suatu tempat. Pastikan anda tidak melewatkan bukit atau gunung Tidar ini ya saat mengunjungi pulau Jawa tepatnya di kota Magelang.
Baca Juga : Wader Pak Suko, Warung Makan Murah dan Enak di Kawasan Jogja Selatan